Imlek (Tahun Baru Cina) bisa dianggap sebagai permulaan baru seperti buku baru yang kosong dan siap diisi dengan hal-hal baru. Buku yang lama menjadi acuan dalam menetukan hidup kedepannya. Tahun lalu sudah dilalui dengan baik namun memasuki tahun baru, seseorang pasti ingin membuat perubahan yang baik untuk diri sendiri ataupun sekitarnya. Tahun baru menjadi patokan perubahan itu harus segera dimulai.
Saat Imlek, seseorang diharapkan menggunakan warna yang melambangkan kebahagian dan keberuntungan seperti warna merah, kuning dan emas. Dengan menggunakan warna ini untuk dekorasi / hiasan dan baju, diharapkan buku baru seseorang akan diisi dengan kejadian yang membahagianakan dan membawa keberuntungan. Warna lain yang dianggap baik adalah warna hijau yang melambangkan kesehatan.
Selain warna yang diharuskan, ada beberapa warna yang dianggap tabu untuk digunakan pada acara –acara besar sepeti imlek. Warna yang pantang dikenakan adalah warna putih dan silver karena melambangkan kesedihan dan kematian. Selain warna putih dan silver yang melambangk kesediahan, warna lain yang kadang-kadang digunakan adalah biru dan hitam.
Melihat larangan tersebut, tidak heran kalau warna yang bertaburan dimana-mana saat imlek adalah warna merah, kuning dan emas. Bahkan kebanyak hiasan amplop merah (angpao) menggunakan warna emas. Selain itu, hiasan pohon sakuran yang melambangkan musim semi telah tiba pun dihiasi hiasan yang berwarna merah, kuning. Emas dan giok hijau.
Kesimpulannya adalah untuk menyiapkan baju untuk anggota keluarga (ibu, bapak dan anak) yang berwarna merah, kuning atau emas saat menjelang perayaan imlek. Namun diharapkan tidak menggenakan baju dengan warna emas yang sangat mencolok. Disarankan mengenakan baju dengan warna dasar merah dan bordiran emas agar terlihat elegan terutama untuk baju wanita shanghai yang berbentuk terusan. Selamat Imlek –hm-
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar