Banyak orang berpikir bahwa rambut rontok berarti permasalahnya ada pada cara dan produk perawatan rambut. Memang pemikiran ini
tidak salah namun rambut rontok bisa juga dikarenakan oleh hal lain yang
mungkin lebih parah daripada yang dipikirkan.
Para peneliti yang menerbitkan
studi kasus mereka di European Journal of Endocrinology menyatakan mereka
menguji 162 wanita dimana 67% dari wanita tersebut menderita sindrom Polycystic
Ovary. Sindrom Polycystic Ovary adalah gangguan hormon yang terjadi pada masa
reproduktif wanita dimana ada kista-kista kecil di saluran indung telur.
Dari 162 wanita hanya 27% yang
tidak mengalami masalah rambut rontok atau jumlah rambut yang jatuh masih
normal. Dari hasil ini, para peneliti bisa menyimpulkan bahwa masalah rambut
rontok ini berjalan berbarengan dengan sindrom Polycystic Ovary.
Ciri-ciri lain dari penderita sindrom
Polycystic Ovary yang ditemukan pada subjek adalah
- Jumlah jerawat yang banyak dan muncul terus menerus baik di wajah atau bagin tubuh lain seperti punggung.
- Tumbuh rambut hitam pada muka(dahi, dagu dan bagian muka lainnya), dada dan pungung.
- Periode menstruasi yang tidak teratur bahkan kadang-kadang penderita hanya datang menstruasi kurang dair 8 kali setahun.
Semoga berguna –hm-
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar