- Sekitar 58 persen dari sukarelawan memiliki kelebihan berat badan mengambarkan dirinya sebagai orang yang beratnya normal.
- Sekitar 75 persen sukarelawan obsesitas mengatakan bahwa mereka hanya sampai kategori gemuk jadi belum masuk kategori obsesitas.
- Beberapa persen sukarelawan dengan berat yang sehat mengatakan bahwa mereka masih kurus.
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, Eropa, Kanada serta
tempat lain menunjukan bahwa kecendrungan orang dalam menyangkal berat badan memang
bisa ditemukan di setiap negara dan di setiap golongan umur. Jadi bisa dibilang
banyak orang baik wanita maupaun pria yang melakukannya.
Para peneliti mengatakan hal ini terjadi karena bagian otak
yang bernama posterior parietal cortex
mengintegrasikan sinyal dari semua indera untuk membuat sebuah gambaran tubuh.
Karena tubuh kita selalu berubah seiring waktu, otak akan terus menerus
menyesuaikan persepsi. Para peneliti percaya bahwa sistem internal calibration kadang-kadang bisa rusak terutama bagi para
penderita anorexia, bulimia dan gangguan dysmorphic dan untuk orang yang terlalu
gemuk.
Beberapa tahun lalu, para peneliti dari University College London melakukan percobaan mengenai ukuran
pinggang. Para relawan diminta mengistrihatkan tangannya di pinggang. Urat
tendon pada pergelangan tangan dirangsang untuk menciptakan sensai bahwa mereka
bergerak ke dalam. Dengan kata lain, tangan dibuat merasakan bahwa pinggang
menyusut. Scan otak yang dilakukan selama percobaan ini menunjukan peningkatan
aktivitas posterior parietal cortex.
Ini berarti otak sedang mencoba membuat persepsi baru mengenai bentuk tubuh
sukarelawan. Menurut Henrik Ehrsson, kemukinan untuk orang yang gemuk atau
memiliki ganguan, ada yang tidak beres pada proses pencitraan ini.
Pada studi yang baru dilakukan, para peneliti melihat bahwa
penolakan untuk mengakui berat badan ini kemungkinan dikarenakan adanya sifat
malu. 3.665 sukarelawan di Quebec siberi serangkaian siluit tubuh kemudian
sukarelawan diminta memilih siluit yang menggambarkan tubuh mereka sendiri.
Hampir 70 persen dari sukarelawan yang kelebihan berat badan dan obesitas
memilih siluit ramping. Dari 70 persen tersebut, peneliti melihat persepsi
mereka akan berat badan dan hasilnya adalah anak-anak yang hidup dilingkungan
dimana kebanyakan orang dekatnya (orang tua serta teman) memiliki berat badan di
atas rata-rata akan memiliki persepsi yang tidak akurat akan berat badan.
Sumber artikel menyangkal berat badan ini adalah Times New York. Semoga artikel ini
berguna –hm-
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar