Secara umum, digital printing hanya bisa mencetak lembaran
dengan ukuran sedang hingga kecil sedangkan percetakan offset bisa mencetak
dengan lembaran besar. Numun perlu diingat ini hanyalah anggapan masyarakat.
Sekarang banyak usaha digital printing yang menyediakan jasa percetakan
spanduk.
Sebenarnya perbedaan digital printing dan percetakan offset
terletak pada harga. Harga sangat penting karena menentukan modal yang harus
dikeluarkan oleh sebuah badan usaha.
Percetakan offset memiliki harga yang cukup tinggi karena
percetakan offset memerlukan pelat. Satu pelat mewakili satu huruf atau angka.
Semakin banyak pelat huruf atau angka yang digunakan, jumlah biaya yang harus
dibayar pun semakin besar. Selain pelat, harga percetakan offset juga ditentukan
oleh jenis kertas, paduan warna, ukuran kertas dan kualitas warna.
Dalam proses percetakan menggunakan digital printing tidak
diperlukan pelat sehingga harganya tidak diukur dari sana. Digital printing
terhitung lebih murah daripada percetakan offset karena harga digital printing hanya
terpengaruhi oleh kualitas kertas, jenis kertas, ukuran kertas dan warna
istimewa untuk huruf seperti emas atau perak.
Untuk penghematan biaya pengeluaran, digital printing
merupakan pilihan yang terbaik terutama bila konsumer hanya mencetak 1000 buah
atau kurang. Memang mencetak secara offset lebih cepat daripada mencetak
menggunakan cara digital printing. Sedangkan untuk hasil, tidak ada perbedaan
yang signifikan untuk hasil percetakan offset dan digital printing.
Kesimpulan artikel Digital Printing ini adalah- Bila budgetnya kecil, satu – satunya cara adalah digital printing karena harganya yang lebih murah daripada percetakan offset.
- Digital printing memang hanya bisa mencetak dengan jumlah kecil bila waktu yang diberikan sangat singkat sedangkan percetakan offset bisa mencetak dengan cepat walaupun waktunya terbatas.
- Bila jumlah hasil cetakan yang diperlukan sedikit, digital printing menjadi pilihan yang tepat karena harganya yang murah.
Semoga berguna –hm-
{ 4 komentar ... read them below or add one }
Digital printing sebenarnya terbatas dalam urusan mencetak. Kalaupun ada yang bisa mencetak segala jenis cetakan menggunakan digital printing pasti tidak lebih menggunakan jasa offset printing juga. Sebenarnya ini hanyalah masalah konsumtif, antara digital priting dan offset printing. Tergantung dari keperluan yang akan di cetak, semakin bayak yang mau di cetak lebih baik menggunakan offset printing, karena harga jatuhnya lebih murah.
makasi Kak Surya atas penambahannya :D
menurut saya segmen pasar nya berbeda.. digital printing lbh cocok utk permintaan eksklusif (tidak produksi massal), seperti spanduk/foto.
Sedangkan offset lebih cocok untuk permintaan kuantiti seperti percetakan buku, brosur, dsb yang sekali proses bisa ribuan cetak.
Utk biaya, offset mahal di mesin tapi sangat murah di tinta, untuk per kaleng (1kg) sekitar 60rb.
Sedangkan untuk digital printing untuk mencapai kualitas dan durabilitas cetak yg setara offset diperlukan tinta pigment/artpaper. Per liter nya sekitar 600rb, namun harga printernya rata2 jauh lebih murah dibanding mesin offset.
salam kenal....bener yang dikatan saudara anonim diatas , sebenarnya sama aja sih....kalo dihitung per biji,malah digital printing lbh mahal daripada cetak offset...hanya saja, kalo cetak offset ada hitungan minimal order...sebagai contoh kalo minim order 1000 pcs...sedangkan permintaan klien cuma 150 pcs...ya jatuhnya juga pasti mahal,karena kena biaya minim...sedangkan digital printing...dia bisa melayani jumlah satuan...sebagai contoh print kertas ukuran A3 biaya Rp. 4000,-/lembar..nah kalo butuhnya 150 lembar..coba aja dikalikan...totalnya Rp. 600.000,- kalopun dapat potongan juga ga seberapa...Tp dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing kok...
Posting Komentar