Solar industry
di kota Batam sedang mengalami ganguan dalam pengiriman persedian solar ke Pulau Galang
Baru. Dalam pengiriman solar, solar industry
harus menggunakan mobil tangki yang
memang sudah dirangcang khusus untuk mendistribusikan solar dari solar industry.
Untuk sampai ke Pulau Galang Baru, mobil tangki harus
menggunakan Jembatan Raja Kecil / Jembatan VI. Namun apa daya, jembatan ini ditabrak anjungan peristirahatan
lepas pantai kemarin (Rabu, 6 Juni 2012) dini hari. Anjungan itu menabrak
bentang tengah sehingga bentang tengah terlepas dari bentang pinggir dan
bentang pada sisi barat terangkat.
Sebelum menabrak, anjungan sudah buang sauh sekitar 6 km
jauhnya dari bagian barat jembatan Raja Kecil. Pada dini hari Rabu ini,
anjungan itu hanyut, melewati selat dan langsung menabrak jembatan. Ajungan ini
terbilang cukup besar karena bentuknya mirip kapal tongkang. Cuma anjungan ini
dilengkapi dengan kamar yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat para awak
kapal.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki cara
anjungan ini bisa melewati selat yang sangat sempit dan dapat menabrak
jembatan. Pasalnya anjungan sama seperti tongkang yang memerlukan kapal untuk
menariknya. Sampai berita ini dipublish pun, para nelayan yang seharusnya
menerima solar dari solar industry belum mendapatkan kepastian kapan akan
menerima jatah mereka berhubung jembatan penghubungnya rusak. Solar industry
dan nelayan harus menemukan cara lain untuk mendistrubihkan solar tersebut.
Semoga para nelayan cepat menemukan cara lain. –hm-
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar