Menyangkal Berat Badan Sendiri

Diposting oleh xexe on Selasa, 26 Februari 2013

Sebuah grup penelitian universitas dari Illinos, Urbana-Champaign meminta 3.622 sukarelawan Meksiko untuk memperkirakan berat badan mereka berdasarkan kategori dari sangat kurus, gemuk hingga obsesitas. Hasil dari penelitian ini adalah:
  • Sekitar 58 persen dari sukarelawan memiliki kelebihan berat badan mengambarkan dirinya sebagai orang yang beratnya normal.
  • Sekitar 75 persen sukarelawan obsesitas mengatakan bahwa mereka hanya sampai kategori gemuk jadi belum masuk kategori obsesitas.
  • Beberapa persen sukarelawan dengan berat yang sehat mengatakan bahwa mereka masih kurus.
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, Eropa, Kanada serta tempat lain menunjukan bahwa kecendrungan orang dalam menyangkal berat badan memang bisa ditemukan di setiap negara dan di setiap golongan umur. Jadi bisa dibilang banyak orang baik wanita maupaun pria yang melakukannya.

Para peneliti mengatakan hal ini terjadi karena bagian otak yang bernama posterior parietal cortex mengintegrasikan sinyal dari semua indera untuk membuat sebuah gambaran tubuh. Karena tubuh kita selalu berubah seiring waktu, otak akan terus menerus menyesuaikan persepsi. Para peneliti percaya bahwa sistem internal calibration kadang-kadang bisa rusak terutama bagi para penderita anorexia, bulimia dan gangguan dysmorphic dan untuk orang yang terlalu gemuk.

Menyangkal Berat Badan Sendiri
Beberapa tahun lalu, para peneliti dari University College London melakukan percobaan mengenai ukuran pinggang. Para relawan diminta mengistrihatkan tangannya di pinggang. Urat tendon pada pergelangan tangan dirangsang untuk menciptakan sensai bahwa mereka bergerak ke dalam. Dengan kata lain, tangan dibuat merasakan bahwa pinggang menyusut. Scan otak yang dilakukan selama percobaan ini menunjukan peningkatan aktivitas posterior parietal cortex. Ini berarti otak sedang mencoba membuat persepsi baru mengenai bentuk tubuh sukarelawan. Menurut Henrik Ehrsson, kemukinan untuk orang yang gemuk atau memiliki ganguan, ada yang tidak beres pada proses pencitraan ini.

Pada studi yang baru dilakukan, para peneliti melihat bahwa penolakan untuk mengakui berat badan ini kemungkinan dikarenakan adanya sifat malu. 3.665 sukarelawan di Quebec siberi serangkaian siluit tubuh kemudian sukarelawan diminta memilih siluit yang menggambarkan tubuh mereka sendiri. Hampir 70 persen dari sukarelawan yang kelebihan berat badan dan obesitas memilih siluit ramping. Dari 70 persen tersebut, peneliti melihat persepsi mereka akan berat badan dan hasilnya adalah anak-anak yang hidup dilingkungan dimana kebanyakan orang dekatnya (orang tua serta teman) memiliki berat badan di atas rata-rata akan memiliki persepsi yang tidak akurat akan berat badan.

Sumber artikel menyangkal berat badan ini adalah Times New York. Semoga artikel ini berguna –hm-

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar