Sejarah Hari Perempuan Sedunia

Diposting oleh xexe on Jumat, 09 Maret 2012


Hari perempuan / wanita sedunia baru saja dirayakan kemarin. Mungkin hari iini berbeda dari hari ulangtahun masing – masing wanita yang dirayakan makan bareng, kue ultah, lagu ulang tahun, baju wanita yang indah dan aksesoris yang memukau. Hari ini berfungsi sebagai hari peringatan akan keberhasilan wanita di bidang ekonomi, politik dan sosial.

Awal Cerita 
Sebenarnya perayaan hari wanita ini pertama kalinya diadakan pada tanggal 28 Februari 1909. Perayaan ini pertama kalinya diadakan oleh negara Amerika Serikat setelah adanya deklarasi dari Socialist Party of America (SPA). Melihat keberhasilan wanita di Amerika Serikat, wanita lain dari berbagai negara mulai memperjuangan hak mereka baik di bidang ekonomi, politik dan sosial. 
Pada tanggal 18 Maret 1911, International Woman’s Day (Hari Wanita Sedunia) yang disingkat IWD pertama kalinya diperingati oleh lebih dari 1 juta orang yang berasala dari Austria, Jerman, Denmark dan Swiss. Perjuangan wanita tidak berhenti disana. Dengan mengenakan baju wanita terbaik mereka, mereka bergerak agar negara mengakui hak – hak mereka. Ini terjadi di berbagai negara.

Pada tahun 1913, Wanita Rusia bangkit dan merayakan IWD pada hari minggu terakhir bulan Februari. Wanita Rusia tidak kenal takut. Pada hari minggu terakhir di bulan Februari tahun 1917 (jatuh oada tanggal  8 Maret sesuai penanggalan Gregorian), wanita Rusia mengadakan demo sebagai bentuk perayaan IWD.

Pada tanggal  8 Mei 1965, pemerintah Soviet mengeluarkan undang – undang baru bahwa IWD akan dianggap sebagai hari libur nasional untuk negaranya. Para wanita soviet akhirnya bisa menggenakan baju wanita terbaik mereka dan berkumpul dengan sesamanya untuk menikmati hari libur mereka.

Keputusan Penting  Dari PBB
Untuk negara – negara di barat, perayaan ini sangatlah penting. Pada tahun 1977, PBB mengundang setiap negara yang sudah menjadi anggota PBB untuk menyatuhkan pendapat tentang hari yang akan ditetapkan sebagai hari wanita sedunia. Hasil dari pertemuan tersebuta adalah PBB mempromoklasikan tanggal 8 Maret sebagai hari wanita internasional yang memperingati  hak asasi wanita dan perdamainan dunia.

Kesimpulan
Bila dihitung – hitung, untuk mendapat pengakuan ini, kaum perempuan telah berjuang cukup panjang. Ini memberikan kita sebuah pencerahan bahwa bila bersama – sama semua hal yang diinginkan akan tercapai dan jangan pernah menyerah. bye-bye –hm-

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar